Tingkatan-Tingkatan Bid’ah

Oleh: Ustadz Dr. Syafiq Riza Basalamah, M.A

Imam asy-Syathibi rahimahullah menjelaskan bahwa dosa ahli bid’ah itu tidaklah satu tingkat, namun tingkatannya berbeda-beda. Perbedaan itu datang melalui sisi yang berbeda-beda pula:

  1. Dari sisi keberadaan pelaku bid’ah itu sendiri, apakah ia sekedar bertaqlid / seorang yang berijtihad.
  2. Dari sisi terjadinya kebid’ahan itu pada hal-hal penting, misalnya jiwa, kehormatan, akal, harta & sejenisnya.
  3. Dari sisi apakah pelakunya itu melakukan bid’ah tersebut secara terang-terangan atau sembunyi-sembunyi.
  4. Dari sisi keberadaan pelaku bid’ah itu mendakwahkan bid’ahnya atau tidak.
  5. Dari sisi keberadaan pelakunya menyerang Ahlus Sunnah atau tidak.
  6. Dari sisi keberadaan bid’ah yang dilakukannya itu haqiqiyyah atau idhafiyyah.
  7. Ditinjau dari sisi keberadaan bid’ah itu jelas ataukah masih tersamar.
  8. Dari sisi apakah bid’ah itu menyebabkan kekufuran atau tidak.
  9. Dari sisi apakah si pelaku terus-menerus melakukan bid’ah tersebut atau tidak.

Imam asy-Syathibi rahimahullah menjelaskan bahwa perbedaan tingkat dalam dosa tersebut adalah dilihat dari tingkat kebid’ahan itu sendiri. Beliau rahimahullah juga menjelaskan bahwa di antara tingkat bid’ah itu ada yang haram dan ada yang makruh. Sementara sifat sebagai kesesatan tetap melekat pada setiap bid’ah, karena Nabi shallallahu alaihi wassallam bersabda:

كُلُّ بِدْعَةٍ ضَلاَلَةٌ.

“Setiap bid’ah adalah sesat.”.

Wallaahu a’lam bish-shawwaab.


Dewan Fatwa Perhimpunan Al-Irsyad

[artikel number=4 tag=”aqidah”]

Silakan dibagikan:

Leave a Comment