Teruslah Menjaga Keikhlasan Dalam Menuntut Ilmu Agama

Teruslah menjaga keikhlasan dalam menuntut ilmu agama.

Imam Adz-Dzahabi (wafat tahun 748 H) rahimahullah mengatakan:

“Ini adalah masalah yang diperselisihkan.

Apakah menuntut ilmu lebih afdhol?

Ataukah sholat sunat, bertilawah, dan berdzikir?

Adapun orang yang ikhlas karena Allah dalam menuntut ilmu dan kecerdasannya baik,

Maka menuntut ilmu lebih baik bagi dia.
Tapi dengan tetap memperhatikan bagian sholat dan ibadahnya.

1. Jika Giat Menuntut Ilmu Tetapi Sedikit Amalan

Jadi, jika kamu melihatnya giat dalam menuntut ilmu,
Tapi tidak punya bagian dalam amalan ketaatan (sedikit ibadahnya),

Maka ini adalah orang yang malas dan hina.

Dan dia bukan orang yang jujur dalam kebaikan niatnya.

2. Jika Senang Mencari Ilmu Hadits dan Fiqih

Adapun orang yang mencari ilmu hadits dan fiqihnya karena hobi dan kesenangan hati,

Maka ibadah lebih afdhol baginya, bahkan tidak ada perbandingan antara keduanya.

Dan ini pembagian (keadaan para penuntut ilmu) secara global. Sungguh -demi Allah- SEDIKIT orang yang kulihat IKHLAS dalam menuntut ilmu (agama)”.

[Siyaru A’lamin Nubala’ 7/167].

Jika di zaman beliau saja seperti ini, bagaimana keadaannya di zaman ini?

Ini menuntut kita untuk terus memperhatikan NIAT kita dalam menuntut ilmu.

Dan juga memperhatikan IBADAH kita sebagai bentuk penerapan ilmu kita.

Semoga Allah memberikan taufiq-Nya kepada kita.

Ditulis oleh Ustadz Musyaffa’ ad Dariny Lc, M.A. hafizhahullah.

Baca juga:

Silakan dibagikan:

Leave a Comment