Memperjuangkan Cinta

Memperjuangkan Cinta.

Setiap pencinta akan merindukan perjumpaan dengan yang dicintainya. Setiap pencinta akan teruji untuk membuktikan ketulusan cintanya. Betapa banyak para pengaku cinta kepada Allah, dan betapa banyak kebohongan di balik pengakuan itu?!

Perhatikan ayat berikut ini;

مَن كَانَ يَرْجُوا۟ لِقَآءَ ٱللَّهِ فَإِنَّ أَجَلَ ٱللَّهِ لَءَاتٍ ۚ وَهُوَ ٱلسَّمِيعُ ٱلْعَلِيمُ

“Barangsiapa yang mengharap pertemuan dengan Allah, maka sesungguhnya waktu (yang dijanjikan) Allah itu, pasti datang. Dan Dialah Yang Maha mendengar lagi Maha Mengetahui.” (Q.S Al-Ankabut: 5)

Pernahkan kita sekalipun “berharap bertemu Allah”?! Jika benar-benar cinta, perasaan rindu akan menguasai hati berharap untuk perjumpaan dengan sang kekasih.

Maka, Nabi kita, Muhammad shalallahu alaihi wa salam, di antara permohonan doa² beliau di dalam sholat:

و أسألك الشوق الى لقائك و لذة النظر الى وجهك ….

“Dan aku memohon kepada Mu, perasaan rindu berjumpa dengan Mu, dan nikmatnya melihat kepada WajahMu …”

Inilah Cinta

Maka, ayat di atas adalah hiburan bagi para pecinta sejati, yang dengan tulus mencintaiNya.

Syaikh As Sa’di berkata dalam tafsirnya: “Wahai yang mencintai Tuhannya, yang merindukan untuk dekat & berjumpa dengan Nya, yang bergegas menuju ridhaNya, bergembiralah dengan semakin dekatnya waktu perjumpaan dengan sang kekasih! Waktunya pasti tiba, sesuatu yang pasti terjadi adalah dekat! Berbekal lah untuk perjumpaan dengan Nya, berjalanlah menujuNya, ditemani dengan rasa harap yang kuat, penuh asa akan berjumpa dengan Nya!

Namun tidak setiap “pengaku cinta” diberi sesuai dengan apa yang diklaim nya, tidak semua yg berangan-angan mendapatkan angan-angan nya. Allah maha mendengar tiap suara (dan bisikan hati), maha tau akan niat-niat (yang tersembunyi).

Barangsiapa yang jujur dalam cintanya, dia akan meraih apa yang diharapkan nya,. Dan barangsiapa berbohong dengan klaim cintanya, klaim itu tidak akan bermanfaat sedikitpun baginya.

Dia Maha Tau, siapa yang layak untuk mendapatkan cintaNya dan siapa yang tidak layak.”

Ditulis oleh: Ali Hasan Bawazier

Baca juga:

Silakan dibagikan:

Leave a Comment