Keadaan Pecinta Dunia di Penghujung Hayatnya.
Ibnul Jauzy rahimahullah berkata:
إِنِّي رَأَيْتُ جُمْهُورَ النَّاسِ إِذَا طَرَقَهُمُ الْمَرَضُ اشْتَغَلُوا تَارَةً بِالْجَزَعِ مِنْهُ وَالشَّكْوَى وَتَارَةً بِالتَّدَاوِي إِلَى أَنْ يَشْتَدَّ فَيُشْغِلُهُمُ اشْتِدَادُهُ عَنِ الالْتِفَاتِ إِلَى الْمَصَالِحِ مِنْ وَصِيَّةٍ أَوْ فِعْلٍ لِلْخَيْرِ أَوْ تَأَهُّبٍ لِلْمَوْتِ فَكَمْ لَهُ مِنْ ذُنُوبٍ لَا يَتُوبُ مِنْهَا أَوْ عِنْدَهُ وَدِيعَةٌ لَا يَرُدُّهَا أَوْ عَلَيْهِ دَيْنٌ أَوْ زَكَاةٌ أَوْ فِي ذِمَّتِهِ ظِلامَةٌ لَا يَخْطُرُ لَهُ تَدَارُكُهَا وَإِنَّمَا حُزْنُهُ عَلَى فِرَاقِ الدُّنْيَا إِذْ لَا هِمَّةَ لَهُ سِوَاهَا وَرُبَّمَا أَفَاقَ فَأَوْصَى بِجَوْرٍ
“Aku melihat mayoritas manusia jika penyakit mengguncang mereka, mereka pun kadang menyibukkan diri dengan mengeluh akannya dan kadang sibuk berobat hingga makin sakit. Kian sakitnya itu mengalihkan mereka daripada beragam maslahat, semisal:
- Memberi wasiat, atau
- Melakukan perbuatan baik (amalan saleh), atau
- Ta’ahhub lil maut (mempersiapkan diri untuk kematian)
Baca juga: Jangan Tertipu Dengan Dunia
Betapa banyaknya ia memiliki dosa yang belum ditaubatkan atau titipan (wadi’ah) yang belum disampaikan (ke pemilik hak) atau hutang (yang belum dilunasi) atau zakat (yang belum ditunaikan) atau kezaliman dalam tanggungannya. Ia tidak berfikir untuk menunaikannya. Melainkan kesedihannya hanya firaq ad-dunya (terpisah akan dunia). Karena ia tidak memiliki himmah (kecenderungan) kecuali dunia. Dan barangkali suatu waktu ia tersadar kemudian justru mewasiatkan suatu kezaliman.”
وَسَبَبُ هَذَا ضَعْفُ الإِيمَانِ كَمَا قَالَ عَزَّ وَجَلَّ {فَأَعْرِضْ عَنْ مَنْ تَوَلَّى عَنْ ذِكْرِنَا وَلَمْ يُرِدْ إِلا الْحَيَاةَ الدُّنْيَا ذَلِكَ مَبْلَغُهُمْ مِنَ الْعلم} وَقَدْ عَمَّ هَذَا أَكْثَرَ الْخَلْقِ نَعُوذُ بِاللَّهِ مِنَ الْخِذْلانِ
“Sebab akan hal ini adalah lemahnya iman, sebagaimana Allah Azza wa Jalla berfirman (yang maknanya):
“Maka berpalinglah (hai Muhammad) dari orang yang berpaling dari peringatan Kami, dan tidak mengingini kecuali kehidupan duniawi. Itulah sejauh-jauh pengetahuan mereka.” [Q.S. An-Najm: 29-30]
Ini telah merambah ke kebanyakan manusia. Kita berlindung kepada Allah daripada kehinaan ini.”
Ats-Tsabat Inda al-Mamat, hal. 43
Ditullis oleh Ustadz Hasan al-Jaizy.