Jalan Pulang Melepas Rindu

Bismillahirrahmanirrahim

Derai hujan turun ke bumi, membasahi dataran yang tadinya kering karena panas yang begitu menyengat. Dimalam saat matahari sudah tidak nampak, dan suhu sudah mulai menurun. Hujan deras turun, membuat genangan-genangan di tengah dan di pinggir jalan.

Walau hujan turun begitu deras, mobil-mobil tetap melaju kencang. Entah kemana tujuannya, yang jelas tidak ada yang peduli dengan derasnya hujan dan genangan yang ada di jalan. Ketika mobil mulai menurunkan menurunkan lajunya dikarenakan kepadatan. Aku mulai menatap keluar jendela, dan berpikir bahwa mungkin yang aku sedang lakukan saat ini pun dilakukan oleh orang lain. Yaitu menerjang hujan besar dan genangan, demi berjalan pulang menemui keluarga di rumah. Kerinduan lah yang membulatkan tekad untuk terus menerjang hujan. Harapan akan melihat kembali wajah cerah keluarga muncul di dalam benak. Sebuah tekad yang aku pun merasakannya sendiri, hujan dera

s dan genangan terasa seperti tidak ada masalah. Karena perjuangan itu memang tidak sebanding dengan kebahagian ketika melepas rindu dengan keluarga di rumah.

Seketika tatapanku melihat ke arah jam yang ada di hapeku. Waktu begitu cepat berjalan, berharap tidak terlalu larut ketika sampai di rumah, dengan harapan masih dapat berbincang dan bertukar kata. Hingga kapan akan terus seperti ini? Jawabku di dalam benak, selama semangat untuk melepas rindu tertanam ke dalam tanah bersama jasad ini, aku tidak ada berhenti. Entah apalagi yang dapat aku pikirkan ketika datangnya hujan itu. Naungan dari atap mobil ini membantuku agar tetap kering, bagaimana jika pengguna kendaraan lain yang terkena hujan, aku pikir merekapun akan tetap kokoh di jalan. Demi sebuah tekad “Jalan Pulang Melepas Rindu”.

Silakan dibagikan:

Leave a Comment