Fisik Bukan Ukuran Amal

Fisik bukan ukuran amal.

Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda tentang kedua betis Abdullah bin Mas’ud radhiyallahu anh yang sangat tipis (mungkin saking kurusnya beliau):

وَالَّذِي نَفْسِي بِيَدِهِ لَهُمَا أَثْقَلُ فِي الْمِيزَانِ مِنْ أُحُدٍ

“Demi Yang jiwaku di Tangan-Nya, keduanya lebih berat di timbangan mizan daripada gunung Uhud.” [H.R. Ahmad, no. 3792]

Beliau katakan seperti itu disebabkan sebagian sahabat tertawa melihat kedua betis Ibn Mas’ud.

Faedah Hadits

Di hadits ini ada faedah:

[1] Merupakan kewajaran seorang manusia tertawa karena melihat lucu fisik seseorang atau hal yang dianggap lucu nan berbeda dari fisik seseorang. Namun hal itu dibatasi dengan tanpa sukhriyyah (mengejek). Sebagaimana para sahabat bersikap.

[2] Fisik bukanlah barometer logis untuk mengukur nasib akhir manusia dunia atau akhirat. Di hadits lain disebutkan adanya seorang yang sangat besar badannya namun timbangan mizannya tidak lebih berat dari sayap nyamuk.

[3] Rasulullah -shallallahu alaihi wa sallam- tidak mengetahui hal gaib kecuali jika dikabarkan oleh Allah. Beratnya timbangan mizan untuk betis Ibnu Mas’ud adalah perkara gaib yang bukan merupakan ijtihad Rasulullah, melainkan kabar dari Allah Ta’ala.

[4] Hendaknya seorang alim menyebutkan kebaikan orang yang sangat besar kebaikannya namun tersingkap kekurangannya dari segi fisik, yang ketersingkapan itu tidak akan merugikan manusia mana pun.

[5] Hendaknya seorang Muslim tidak meremehkan seseorang hanya karena fisiknya berbeda dari keumuman.

[6] Hendaknya seorang Muslim banyak memikirkan akhirat dan mengaca betapa kurangnya ia beramal.

[7] Hendaknya seorang Muslim menganggap dirinya ‘muqashshir’ (kurang dalam beramal) dan ber-husnuzhan orang lain yang shalih lebih banyak nan lebih baik darinya.

Semoga Allah Ta’ala berikan taufiq atas amalan kita semua.

Ditulis oleh Ustadz Hasan al-Jaizy.

Baca juga:

Silakan dibagikan:

Leave a Comment