Aurat Wanita Dihadapan Sesama Wanita

Aurat wanita dihadapan sesama wanita.

Bagian tubuh wanita yang wajib ditutup di depan sesama wanita, ada 3 pendapat ulama dalam masalah ini: 

  1. Dari pusar sampai lutut, ini pendapat jumhur ulama
  2. Qubul dan dubur saja
  3. Bagian tubuh yang bukan tempat perhiasan. Maka leher, kepala, tangan, lengan, betis dan kaki boleh diperlihatkan. Karena ini semua tempat perhiasan.

Pendapat yang ketiga yang nampaknya lebih rajih. Berdasarkan firman Allah ta’ala:

ولا يبدين زينتهن إلا لبعولتهن أو آبائهن…

“Dan seorang mukminah tidak boleh memperlihatkan PERHIASAN mereka KECUALI kepada suami mereka atau ayah mereka… [seterusnya Allah menyebutkan para wanita dan para mahram]” (QS. An Nuur: 31).

Pendapat ini dikuatkan oleh Al Lajnah Ad Da’imah dan juga Syaikh Masyhur Hasan Alu Salman. 

Namun perlu menjadi catatan, ulama yang berpendapat dengan pendapat pertama dan kedua, bukan berarti mereka memerintahkan wanita hanya berpakaian sebatas itu ketika di hadapan sesama wanita.

Mereka tetap memerintahkan untuk berpakaian yang panjang dan lebar serta menjaga wibawa, di depan wanita lain. Bolehnya membuka sebagian aurat di depan sesama wanita hanyalah ketika ada kebutuhan dan ketika darurat. 

Syaikh Ibnu Al Utsaimin mengatakan:

عورة المرأة مع المرأة، كعورة الرجل مع الرجل أي ما بين السرة والركبة ، ولكن هذا لا يعني أن النساء يلبسن أمام النساء ثياباً قصيرة لا تستر إلا ما بين السرة والركبة فإن هذا لا يقوله أحد من أهل العلم، ولكن معنى ذلك أن المرأة إذا كان عليها ثياب واسعة فضفاضة طويلة ثم حصل لها أن خرج شيء من ساقها أو من نحرها أو ما أشبه ذلك أمام الأخرى فإن هذا ليس فيه إثم

“Aurat wanita di depan sesama wanita itu sama dengan aurat laki-laki di depan sesama lelaki, yaitu antara pusar dan lutut. Namun bukan berarti ini memerintahkan wanita berpakaian mini di depan sesama wanita yang hanya menutup antara pusar hingga lutut.

TIDAK ADA ULAMA YANG MENGATAKAN SEPERTI INI. Namun maksudnya, para wanita hendaknya tetap menggunakan pakaian yang lebar dan panjang. Tapi jika ada satu kebutuhan sehingga betisnya atau dadanya terlihat di depan wanita lain, atau semisal itu, maka ia tidak berdosa”.

Wallahu a’lam.

Ditulis oleh Ustadz Yulian Purnama, S.Kom.

Join channel telegram @fawaid_kangaswad

Silakan dibagikan:

Leave a Comment