7 Senjata Pemusnah Masal Modern.
7 Senjata Pemusnah Masal Modern
Senjata pemusnah masal paling mematikan yang digunakan Barat-Sekuler untuk merusak pemikiran umat Islam ada 7 macam, yang antara lain:
1. Kapitalisasi
Kapitalisme adalah sistem pemikiran Barat untuk mendominasi kehidupan terutama sistem perekonomian. Proses eksploitasi ekonomi disebut dengan kapitalisasi, sedangkan dalam gerakan ekspolitasi tersebut tidak mengindahkan etika dan nilai terutama halal-haram.
Kapitalisme berhasil mematikan daya kritis manusia melalui manipulasi kebutuhan dan kesadaran. Industri kapitalis membuat individu menginginkan sesuatu yang tidak ia inginkan dan membutuhkan sesuatu yang tidak ia butuhkan.
Kebutuhan dan keinginan tersebut mendukung kepentingan kapitalis. Hal ini terlihat secara nyata melalui produk-produk industri kapitalis. Peningkatan produktivitas barang memuaskan konsumsi masyarakat sampai pada tahap ia merasa cocok dengannya.
Baca juga: Menyadari Nikmat Allah Mendorong Kita Untuk Memuji-Nya
2. Liberalisasi
Liberalisasi bisa masuk ke semua sistem kehidupan namun leberalisasi agama dianggap isu liberalisasi paling sensitif dan bahaya. Pasalnya liberalisasi agama bertujuan untuk mendesakralisasi norma, etika dan nilai-nilai agama.
Agama selalu dikonstruksikan dengan kemauan jaman dan dinamika sejarah, sehingga tidak ada agama yang selamat dari perubahan sejarah. Semua agama harus tunduk pada perubahan dan dinamika sejarah. Demikian pula halnya dengan Kristen, Islam, dan agama-agama yang lain.
Liberalisasi agama berpandangan bahwa tidak ada sesuatu yang tetap di dalam agama. Agama adalah bagian dari sejarah dan harus mengikuti sejarah.
3. Sekulerisasi
Kebangkitan peradaban Barat menghadirkan tantangan besar bagi peradaban Islam. Karakter sekuler yang lahir dari pondasi filsafat antroposentrisme dan paradigma sains positivistik, secara diametral berbeda bahkan bertentangan dengan peradaban Islam yang bersumber dari Tauhid yang mengagungkan nilai-nilai intuisi dan teologi.
Peniadaan Tuhan dalam lingkup kehidupan publik membuat peradaban Barat tampak kering dari rasa kemanusiaan dan melahirkan dampak krisis eksistensial masyarakat modern.
Karena semua ilmu pengetahuan dianggap bebas nilai. Padahal tidak ada ilmu pengetahuan yang bebas nilai, namun yang ada ilmu pengetahuan yang bebas untuk dinilai.
Dampak negatif ini tampak nyata dari berbagai tragedi kemanusiaan modern. Konflik dan peperangan, penyalahgunaan narkotika, penyebaran HIV/AIDS, peningkatan angka kemiskinan dan bunuh diri, dan pemanasan global akibat kehancuran ekologi menjadi bukti nyata krisis eksistensial itu.
4. Globalisasi
Globalisasi adalah proses masuknya ruang lingkup dunia. Hubungan internasional menjadi sebuah pegangan. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, pengertian globalisasi adalah berkaitan dengan informasi, pemikiran, gaya hidup, dan teknologi. Globalisasi membuat semua sektor kehidupan semakin mudah dijalankan.
Ciri Umum Globalisasi
a. Perubahan kemajuan dan perkembangan teknologi di segala aspek.
b. Pasar dan produksi ekonomi negara yang saling bergantung.
c. Meningkatnya masalah bersama.
d. Adanya aktifitas interaksi dan pertukaran budaya tanpa disadari.
Adapun dampak negatif dari globalisasi adalah, pola hidup konsumtif, sikap individualistik, gaya hidup kebarat-baratan serta kesenjangan sosial. Bagi Indonesia, proses globalisasi telah begitu terasa sekali sejak awal dilaksanakan pembangunan.
5. Westernisasi
Westernisasi proses pembaratan, baik secara pemikiran, budaya dan peradaban. Ada beberapa hal yang perlu menjadi catatan;
Pertama, westernisasi merupakan pola hidup gaya Barat yang mengandung program untuk menyingkirkan sedini mungkin pola pikir muslim dan pribadi Islam.
Kedua, program pendidikan merupakan sasaran westernisasi yang ampuh dan dianggap berhasil menyumbang keberhasilan besar dalam mempengaruhi pola pikir kehidupan umat Islam dewasa ini.
Ketiga, perkembangan westernisasi dalam kehidupan masyarakat telah mentradisi sehingga masyarakat menganggap bahwa hal tersebut telah menjadi kebiasaan mereka. Perubahan perilaku tersebut tidak terlepas dari pengaruh ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin maju dan modern terutama di bidang teknologi media komunikasi.
Keempat, perkembangan westernisasi dalam masyarakat telah mencapai taraf yang mengkhawatirkan sehingga harus dilakukan upaya preventif yang efektif dalam menanggulanginya, antara lain melalui penyebaran da’i-da’i yang handal dalam membimbing ummat ke jalan yang benar kemudian dengan melakukan penguatan pendidikan di bidang aqidah dan pembentukan karakter ummat yang tangguh terhadap pengaruh asing seperti westernisasi dan program Barat lainnya yang menyebabkan dampak negatif bagi moral dan akhlak masyarakat Islam.
Baca juga: Wasiat-Wasiat Indah di Zaman Fitnah
6. Modernisasi
Modernisasi adalah sebuah proses ketika sistem kehidupan berubah dari tradisional (sederhana) menjadi modern. Tentunya, modernisasi terjadi melalui tahapan-tahapan tertentu hingga bisa memunculkan dampak positif dan negatif. Adapun beberapa dampak negatifnya antara lain;
a. Westernisasi
Dampak ini terjadi pada negara timur. Mereka yang berkebudayaan timur berusaha mengikuti gaya Eropa dan Amerika (kebarat-baratan). Sejatinya, belum tentu yang diterapkan sesuai dengan mereka yang ingin disebut modern, melihat budaya barunya berasal dari budaya lain.
b. Demoralisasi
Modernisasi terhadap tata nilai dan sikap seseorang ternyata tidak hanya berdampak positif, namun juga bisa negatif. Mereka yang salah mengartikan modernisasi bisa saja mengikuti kebudayaan atau perilaku baru yang sebenarnya tidak tepat di jalankan di tempat tinggalnya.
c. Kesenjangan Sosial Ekonomi
Ini terjadi ketika sebuah daerah kurang terpengaruh modernisasi, sedangkan wilayah lain lebih banyak terpengaruh. Kejadian ini bisa dilihat dari kualitas ekonomi suatu daerah yang kurang fasilitas dengan wilayah lain yang fasilitasnya lebih banyak.
d. Pencemaran Lingkungan
Modernisasi beriringan dengan semakin banyaknya perusahaan industri yang berdiri. Jika aktifitas industri ini tidak memahami keadaan alam, maka bisa terjadi potensi pencemaran lingkungan.
7. Imperialisasi
Sejak abad ke-15, praktik kolonialisme dan imperialisme oleh Bangsa Eropa sudah dilakukan di seluruh dunia. Jatuhnya Konstantinopel ke tangan Turki Usmani pada 1453 menjadi salah satu penyebab Bangsa Eropa datang ke Nusantara.
Kolonialisme dan imperialisme mungkin terdengar mirip. Karena keduanya sama-sama dilakukan oleh negara Barat. Namun, sebenarnya dua hal ini sangatlah berbeda.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), kolonialisme merupakan sebuah paham tentang penguasaan suatu negara oleh negara atau bangsa lainnya dengan tujuan memperluas kekuasaan negara tersebut. Sedangkan pengertian imperialisme menurut KBBI adalah sebuah sistem politik yang dilakukan dengan menjajah negara lain, bertujuan untuk mendapatkan kekuasaan dan keuntungan sebesar mungkin.
Mengutip dari situs National Geographic, kolonialisme atau colonialism terjadi saat suatu bangsa menaklukkan bangsa atau negara lain beserta seluruh penduduknya dan kemudian melakukan eksploitasi.
Ditulis oleh Ustadz Zainal Abidin Syamsuddin.