Jika Pasangan Belum Hijrah

Jika pasangan belum hijrah.

Jika anda belum menikah, maka wajib selektif untuk memilih pasangan. Dan hendaknya jadikan faktor bagusnya agama sebagai penilaian utama.

Namun jika anda sudah menikah, dan anda baru sadar bahwa pasangan anda belum baik agamanya, atau anda baru hijrah sedangkan pasangan anda sulit diajak hijrah, masih suka maksiat, atau pasangan anda belum paham manhaj yang benar dalam beragama, maka ada beberapa nasehat untuk anda:

Jangan Mudah Berpikir Untuk Cerai

Karena bermudah-mudah untuk cerai atau bermudah-mudah mengompori orang lain untuk cerai, ini adalah ajakan setan. Bahkan prestasi setan yang paling dibanggakan.

Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda:

إِنَّ إِبْلِيسَ يَضَعُ عَرْشَهُ على الْمَاءِ، ثُمَّ يَبْعَثُ سَرَايَاهُ فَأَدْنَاهُمْ منه مَنْزِلَةً أَعْظَمُهُمْ فِتْنَةً، يَجِيءُ أَحَدُهُمْ فيقول: فَعَلْتُ كَذَا وَكَذَا، فيقول: ما صَنَعْتَ شيئا، قال ثُمَّ يَجِيءُ أَحَدُهُمْ فيقول: ما تَرَكْتُهُ حتى فَرَّقْتُ بَيْنَهُ وَبَيْنَ امْرَأَتِهِ، قال: فَيُدْنِيهِ منه، وَيَقُولُ: نِعْمَ أنت فَيلتَزمُهُ

“Sesungguhnya iblis meletakkan singgasananya di atas air. Kemudian ia mengutus para tentaranya. Tentara iblis yang paling bawah adalah yang paling besar fitnah (kerusakan) nya. Salah satu tentara iblis berkata: saya telah melakukan ini dan itu.

Baca juga: Rumah Tangga Bukan Dongeng Cinderella

Maka iblis mengatakan: kamu belum melakukan apa-apa. Kemudian tentara iblis yang lain datang dan berkata: Aku tidak meninggalkan seseorang kecuali setelah ia berpisah dengan istrinya. Maka tentara iblis ini pun didekatkan kepada iblis. Lalu iblis berkata: kamulah yang terbaik, teruslah lakukan itu” (HR. Muslim no. 2813).

Maka orang yang mudah berpikir untuk cerai ketika melihat kekurangan pasangan, ia termakan bisikan setan.

Dan kaidah fikih mengatakan:

الاستدامة أقوى من الإبتداء

“Mempertahankan yang sudah ada lebih utama daripada memulai yang baru”.

Maka jangan mudah berpikir cerai, namun berpikirlah untuk memperbaiki yang sudah ada.

Seorang Istri Tetap Taat dan Berbakti Kepada Suami

Seorang istri tetap taat dan berbakti kepada suaminya.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

إِذَا صَلَتِ الْمَرْأَةُ خَمْسَهَا، وَصَامَتْ شَهْرَهَا، وَحَصَنَتْ فَرْجَهَا، وَأَطَاعَتْ بَعْلَهَا، دَخَلَتْ مِنْ أَيِّ أَبْوَابِ الْجَنَّةِ شَاءَتْ

“Apabila seorang wanita mengerjakan shalat lima waktunya, mengerjakan puasa di bulan Ramadhan, menjaga kemaluannya dan menaati suaminya, maka ia akan masuk surga dari pintu mana saja yang ia inginkan.” (HR. Ibnu Hibban. Dishahihkan oleh Al Albani).

Baca juga: Pesan Amamah binti Harits Kepada Putrinya Saat Pernikahan

Maka seorang istri yang sudah hijrah, semakin bertambah ilmunya, seharusnya semakin berbakti kepada suaminya, bukan malah semakin durhaka. Karena itulah yang diperintahkan oleh Allah dan Rasul-Nya.

Bersabar Dengan Gangguan Dari Pasangan

Terkadang suami atau istri yang belum hijrah tidak suka jika pasangannya berusaha istiqamah beragama. Maka bersabarlah.

Allah ta’ala ceritakan petuah Luqmanul Hakim:

وَأْمُرْ بِالْمَعْرُوفِ وَانْهَ عَنِ الْمُنْكَرِ وَاصْبِرْ عَلَى مَا أَصَابَكَ

“Dan suruhlah (manusia) mengerjakan yang baik dan cegahlah (mereka) dari perbuatan yang mungkar. dan bersabarlah terhadap apa yang menimpa kamu” (Luqman: 17).

Setiap dakwah dan upaya untuk istiqamah pasti ada tantangannya, terkadang dari pasangan sendiri. Maka bersabarlah. Dan tetap pergauli pasangan dengan baik dan penuh cinta.

Tidak Boleh Taat Kepada Maksiat

Terkadang pasangan yang belum hijrah memerintahkan untuk berbuat maksiat, semisal memerintahkan untuk lepas jilbab, beli rokok, datang ke acara bid’ah, atau semisalnya.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

لا طاعةَ لأحد في معصيةِ اللهِ . إنما الطاعةُ في المعروفِ

“Tidak ada ketaatan dalam bermaksiat kepada Allah, sesungguhnya ketaatan itu hanya dalam perkara yang ma’ruf (baik)” (HR. Al Bukhari 7257, Muslim 1840).

Namun tetap pergauli pasangan dengan baik, walau tidak taat. Ucapkan “maaf” karena tidak bisa menaatinya dalam maksiat.

Baca juga: Keutamaan Berakhlak Baik Kepada Orang Lain Terutama Istri

Sebagaimana Allah ta’ala berfirman tentang adab kepada orang tua yang memerintahkan kesyirikan:

وَإِنْ جَاهَدَاكَ عَلَى أَنْ تُشْرِكَ بِي مَا لَيْسَ لَكَ بِهِ عِلْمٌ فَلَا تُطِعْهُمَا وَصَاحِبْهُمَا فِي الدُّنْيَا مَعْرُوفًا

“Dan jika keduanya memaksamu untuk mempersekutukan dengan Aku sesuatu yang tidak ada pengetahuanmu tentang itu, maka janganlah kamu mengikuti keduanya, dan pergaulilah keduanya di dunia dengan baik” (Luqman: 15).

Terus Berusaha Dakwahi Pasangan Dengan Sabar

Walaupun berat, terus dakwahi pasangan anda dengan kontinu dan penuh kesabaran. Walaupun terus ditolak dakwah anda, terus bersabar dan dakwahkan lagi. Tidak ada yang sia-sia.

Allah ta’ala berfirman:

إِنَّهُ مَنْ يَتَّقِ وَيَصْبِرْ فَإِنَّ اللَّهَ لَا يُضِيعُ أَجْرَ الْمُحْسِنِينَ

“Sesungguhnya barang siapa yang bertakwa dan bersabar, maka sesungguhnya Allah tidak menyia-nyiakan pahala orang-orang yang berbuat baik” (QS. Yusuf: 90).

Ia merupakan ladang dakwah anda. Semakin semangat anda mendakwahkannya, semakin Allah tinggikan derajat anda. Allah ta’ala berfirman:

كُنْتُمْ خَيْرَ أُمَّةٍ أُخْرِجَتْ لِلنَّاسِ تَأْمُرُونَ بِالْمَعْرُوفِ وَتَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنْكَرِ وَتُؤْمِنُونَ بِاللَّهِ

Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang makruf, dan mencegah dari yang mungkar, dan beriman kepada Allah” (QS. Ali Imran: 110).

Baca juga: Istiqamah dan Bersabarlah Anda Diatas Islam

Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda:

إِنَّ اللَّهَ وَمَلاَئِكَتَهُ وَأَهْلَ السَّمَوَاتِ وَالأَرْضِ، حَتَّى النَّمْلَةَ فِى جُحْرِهَا وَحَتَّى الْحُوتَ، لَيُصَلُّونَ عَلَى مُعَلِّمِ النَّاسِ الْخَيْرَ

“Sesungguhnya Allah dan para Malaikat-Nya, serta semua makhluk di langit dan bumi, bahkan semut-semut dalam lubangnya serta ikan-ikan (di lautan), bershalawat kepada orang yang mengajarkan kebaikan kepada orang lain” (HR At-Tirmidzi no. 2685, dishahihkan Al Albani dalam Shahih At Tirmidzi).

Dan jangan lupa terus berdoa kepada Allah agar ia segera diberi hidayah oleh Allah. Karena hidayah bagi pasangan anda, bukan di tangan anda. Allah ta’ala berfirman:

إِنَّكَ لَا تَهْدِي مَنْ أَحْبَبْتَ وَلَكِنَّ اللَّهَ يَهْدِي مَنْ يَشَاءُ وَهُوَ أَعْلَمُ بِالْمُهْتَدِينَ

”Sesungguhnya kamu tidak akan dapat memberi petunjuk kepada orang yang kamu kasihi, tetapi Allah memberi petunjuk kepada orang yang dikehendaki-Nya, dan Allah lebih mengetahui orang-orang yang mau menerima petunjuk” (QS. Al Qashash: 56).

Semoga Allah memberi taufik.

Ditulis oleh Ustadz Yulian Purnama, S.Kom
@fawaid_kangaswad

Artikel: SeptyanWidianto.web.id

[artikel number=4 tag=”keluarga”]

Silakan dibagikan:

Leave a Comment