Beda Antara Bersegera dan Tergesa-Gesa

Beda antara bersegera dan tergesa-gesa.

Bersegera Dalam Kebaikan itu Baik

Bersegera dalam kebaikan itu baik. Dari Abu Hurairah radhiallahu’anhu, Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda:

بَادِرُوا بالأعْمَالِ فِتَنًا كَقِطَعِ اللَّيْلِ المُظْلِمِ، يُصْبِحُ الرَّجُلُ مُؤْمِنًا وَيُمْسِي كَافِرًا، أَوْ يُمْسِي مُؤْمِنًا وَيُصْبِحُ كَافِرًا، يَبِيعُ دِينَهُ بعَرَضٍ مِنَ الدُّنْيَا

“Bersegeralah untuk beramal (shalih) sebelum datangnya fitnah yang samar seperti potongan malam gelap.

Sehingga seseorang di pagi hari masih beriman dan sore hari sudah kafir. Di sore hari masih beriman namun di pagi hari sudah kafir. Ia menjual agamanya demi mendapatkan harta dunia.” (HR. Muslim no.118).

Baca juga: Pokok Segala Kebaikan dan Keburukan

Sikap Tergesa itu Dari Setan

Di sisi lain, sikap tergesa-gesa itu dari setan. Dari Anas bin Malik radhiallahu’ahu, Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam juga bersabda:

التَّأنِّي من اللهِ و العجَلَةُ من الشيطانِ

“Berhati-hati itu dari Allah, tergesa-gesa itu dari setan” (HR. Al Baihaqi dalam Sunan Al Kubra [20270], dishahihkan Al Albani dalam Silsilah Ash Shahihah no. 1795).

Bagaimana Membedakan Bersegera Dengan Tergesa-gesa?

Tergesa-gesa itu melakukan sesuatu sebelum datang waktu yang seharusnya.

Al Munawi menjelaskan:

العجلة فعل الشيء قبيل مجيء وقته

“Tergesa-gesa itu melakukan sesuatu sebelum datang waktu yang seharusnya” (Faidhul Qadir, 6/72).

Tergesa-gesa juga jika melakukan sesuatu tanpa berpikir dan tanpa memperhatikan dengan seksama terlebih dahulu.

Baca juga: Bersemangat Dalam Melakukan Kebaikan

Syaikh Ibnu Utsaimin menjelaskan:

يأخذ الإنسان الأمور بظاهرها فيتعجَّل ويحْكُم على الشَّيء قبل أن يتأنَّى فيه وينظر

“Tergesa-gesa adalah seseorang mengambil lahiriyah dari sesuatu semata dan menghukumi sesuatu sebelum berhati-hati menilainya dan sebelum memperhatikan dengan seksama” (Syarah Riyadhis Shalihin, 3/573).

Maka bersegera dalam kebaikan yang dipuji adalah jika melakukannya pada waktunya yang tepat dan didahului dengan kehatian-hatian dan memperhatikan dengan seksama.

Wallahu a’lam.

Ditulis oleh Ustadz Yulian Purnama.
@fawaid_kangaswad

Artikel: SeptyanWidianto.web.id

[artikel number=4 tag=”adab”]

Silakan dibagikan:

Leave a Comment